Minggu, 18 Desember 2011 | 03:04 WIB
TEMPO.CO,:- Andini Tantriyani, 27 tahun, sering merasa kaku otot, kram, dan pegal di punggung. Keluhan ini mulai ia rasakan saat usia kandungannya menginjak enam bulan. "Awalnya saya khawatir pergi ke spa karena takut pijatan berpengaruh pada kandungan. Tapi ternyata setelah spa, saya merasakan manfaat sehatnya sangat bagus," kata Andini kepada Tempo.
Langkahnya untuk pergi ke tempat spa itu dilakukan setelah ia berkonsultasi dengan dokter kandungan. "Dokter memperbolehkan asal posisi badan tidak tengkurap," kata Andini, yang mengalami keluhan pegal dan kram sekitar sebulan lalu.
Menurut Managing Director Mom n Jo, Endah Wulansari, spa yang dikelolanya dikhususkan bagi bayi dan ibu hamil, yang usia kandungannya telah lewat tiga bulan. "Kami menganjurkan ibu hamil untuk datang sesudah usia kandungan 3 bulan. Di usia tersebut, kandungan sudah tidak terlalu rentan," katanya.
Tujuan dari spa ini, katanya, untuk mengurangi stres, memperbaiki postur tubuh, mencegah munculnya stretch mark, mengurangi rasa sakit ketika kram, dan memperlancar peredaran darah.
Wulan-panggilan Endah Wulansari-mengatakan, saat melakukan spa, posisi ibu hamil harus dalam keadaan miring atau telentang. "Tidak boleh dalam keadaan tertelungkup seperti pada spa biasa," katanya.
Ia memastikan, setelah melahirkan, bayi akan tumbuh lebih sehat, lebih ceria, tidak rewel, lebih mudah diajak bekerja sama, dan sebagainya. "Hal ini karena massage (pijatan) yang dilakukan pada ibu hamil akan melancarkan peredaran darah, asupan nutrisi, dan oksigen pada janin," katanya.
Proses perawatan selalu diawali dengan periksa kesehatan (health report). Dilanjutkan dengan food treatment sesuai dengan keinginan pasien. Sesi perawatan spa ini memakan waktu 80 menit hingga 5 jam. Untuk perawatan beautiful mom, dimulai pada seluruh bagian tubuh selama 40 menit.
Kemudian dilanjutkan dengan yang sudah dicampurkan dengan athletes food selama 5 menit. Dilanjutkan lagi dengan body scrub pada seluruh bagian tubuh selama 40 menit. Lalu dilanjutkan dengan bubble bath menggunakan air hangat yang berguna untuk membersihkan diri serta memberi efek relaksasi pada tubuh.
Setelah itu diberikan pemijatan pada seluruh tubuh dengan menggunakan minyak yang sudah dicampur dengan madu. Masalah yang bisa diatasi antara lain, bila bagian pundak kaku, tulang ekor sakit, pinggang pegal, dan kaki terasa kram atau bengkak, kulit kering, berjerawat, badan mulai kehitaman, sampai rasa stres yang disebabkan oleh kondisi hormon yang tidak seimbang.
Bahan yang digunakan untuk spa ibu hamil pun dengan menggunakan minyak yang tingkat alerginya paling rendah (hypo allergic), yaitu grape seed oil yang berasal dari anggur hijau. Klinik ini pun menyediakan pijat untuk masa setelah melahirkan (after labour indulgence). Fungsi pijat ini adalah mengembalikan kekencangan kulit dan otot serta mengembalikan produksi kolagen, sehingga kulit menjadi elastis.
Seorang ibu hamil yang baru pertama kali menjalani perawatan ini, kata Wulan, bisa langsung merasakan khasiatnya. Ia mengatakan ada pengecualian bagi ibu hamil yang mengalami placenta previa dan tekanan darah tinggi.
Mereka diharapkan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis kandungan.Menurut Boy Abidin, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, spa tidak dilarang untuk ibu hamil, asalkan untuk relaksasi yang meningkatkan kesehatan. Namun tidak diperbolehkan apabila ada pemijatan menekan bagian perut.
Sedangkan untuk membantu asupan dalam kandungan, menurut dia, harus diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Namun ia mengakui kemungkinan manfaat secara tidak langsung dari spa ini terhadap kesehatan bayi, misalnya dengan lancarnya aliran darah sebagai hasil dari spa ini, maka asupan sari makanan ke bayi menjadi lancar. "Selama untuk relaksasi, spa ibu hamil tidak masalah. Asalkan bagian perut jangan dipijat," kata Boy.
| SRI SUGIARTI
No comments :
Post a Comment