Terpaan isu 'miring' seputar dirinya, tak membuat wanita yang akrab dipanggil Early ini lantas down dan mengurung diri.
KapanLagi.com - Buktinya, ia pun masih bisa menikmati perjalanan hidupnya dan akan merajut sebuah pernikahan kembali.
Q: Bagaimana Anda menanggapi rumor tersebut, seperti kasus majalah Playboy beberapa tahun silam?
AE: Selama ini, saya tidak pernah melihat apa yang saya kerjakan itu negatif. Memang sih, setiap orang pasti mempunyai pola pikir dan sudut pandang yang berbeda. Jika orang menganggap apa yang saya lakukan itu negatif, ya... pasti negatif. Dan saya pun selalu menganggap itu adalah hal yang wajar, kok.
Q: Dan... bagaimana cara Anda mengatasi semua isu-isu tersebut?
AE: Sebisa mungkin saya selalu bekerja secara profesional dan selama tidak mengganggu orang lain, ya saya kerjakan saja. Jadi tidak ada yang harus dikhawatirkan, untuk hal-hal seperti yang diributkan orang tentang saya. Karena dari pertama kali saya bekerja di dunia hiburan, sesi photoshoot atau menjadi model sudah menjadi aktivitas sehari-hari. Jadi kalau seketika kesibukan saya ini dipermasalahkan, sepertinya hal ini hanya dicari-cari saja. So, saya tidak pernah ambil pusing. Yang penting tetap berkarir. Toh, hal itu akan hilang dengan sendirinya. Apalagi, masih banyak hal penting yang harus saya jalani.
Q: Setelah masa lalu yang Anda alami, true love menurut Anda?
AE: Unconditional love. Di mana Anda berusaha memberikan usaha yang terbaik, tapi juga tidak berharap mendapatkan imbalan atas apapun. Dan saya percaya, semua yang ada di dunia ini bernyawa dan punya soul. Jika kita sudah mencintai diri sendiri, secara otomatis semua yang ada di dunia ini akan berbalik mencintai kita, kok.
Q: Apakah sekarang Anda sudah menemukan Mr. Right?
AE: Mudah-mudahan. Kalau berbicara soal pria, pada dasarnya saya tidak pernah membuat kriteria khusus yang sesuai dengan keinginan saya. Malah, semakin bertambahnya umur dan pengalaman hidup, saya semakin banyak membenahi diri. Daripada terus mematokkan pria idaman yang bisa jadi semakin jauh dari harapan. Setiap manusia (kembar identik sekalipun) tidak ada yang sama. So, saling bertoleransi dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing individu bisa jadi kunci sukses menemukan the one.
Q: Saat Anda bertemu dengan pria baru, apakah masa lalu menghambat love life Anda?
AE: Saya justru lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan. Dari pengalamannya yang sudah dilaluinya, saya banyak belajar dari kekurangan. Setidaknya, saya pun jadi mengetahui do's and don'ts dalam sebuah relationship agar bisa lebih mawas diri. Jadi, buat apa saya terlalu menutup diri. Lebih baik menyenangkan diri sendiri, dan bersiap untuk bangkit dan move on.
Q: Tapi apakah semua masalah tersebut, kerap membebani Anda?
AE: Untungnya saya tidak sampai ke taraf down. Cuma mungkin lebih introspeksi diri, kira-kira apa yang selanjutnya harus saya kerjakan. Ternyata dengan bertanya kepada diri sendiri, sebenarnya sama saja seperti berbicara kepada Tuhan. Percaya atau tidak, jawaban dari permasalahan tersebut juga ada di sekitar kita, lho. Jadi, kita harus selalu pintar membaca jawaban apa yang tersirat. Ya, sebenarnya semua tergantung dari cara orang yang menanggapinya, kalau masalah Anda ingin dibuat simpel, pasti akan menjadi simpel kok.
Q: Kira-kira apa sumber kekuatan Anda selama ini?
AE: Anak tentunya! Maghali adalah motivator saya untuk terus berkarir, berkarya dan menjalani hidup. Tanpa dia, mungkin saya tidak bisa sekuat ini. Selain itu, untuk membangkitkan mood, saya kerap membuat beberapa goal yang simple namun silly. Seperti pergi ke salon, bermain dengan anak, dan kegiatan yang lainnya. Setidaknya aktivitas tersebut bisa menjadi reward buat diri sendiri. Jadi, jangan terlalu mengurung diri. Percaya deh, masih banyak lho jalan untuk mencapai kebahagiaan setelah Anda terpuruk. (Cosmo/wsw)
Source: Cosmopolitan Edisi September 2011, Halaman 296
Provided by:
No comments :
Post a Comment