KOMPAS.com - Bagi anak-anak, orangtua merupakan role model yang sempurna dalam kehidupannya. Oleh karena itu orangtua sudah selayaknya membimbing anak agar menghasilkan anak yang baik. "Sayangnya, masih banyak orangtua yang mendidik anaknya dengan menggunakan banyak kata-kata yang kasar," ungkap konsultan Hanny Muchtar Darta, saat peluncuran Scott Multivitamin "Incredible You" di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2011) lalu.
Menurut sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Task Force for Responsibilities di Amerika, dalam satu hari anak-anak mendengar sekitar 432 kata negatif dari orangtuanya. Ironisnya, kata-kata positif yang didengar anak dari orangnya hanya sekitar 32 kata per hari. Hal ini sangat disayangkan, karena tidak seharusnya orangtua mengeluarkan berbagai kata negatif untuk alasan apapun. Kata-kata memiliki dampak psikologis sangat kuat pada perkembangan pribadi anak.
"Misalnya saja, orangtua sering membentak anaknya karena mereka tidak menghabiskan makanannya, atau mengacak-acak rumah," ungkapnya.
Meski anak-anak seringkali nakal, namun tak seharusnya mereka menerima berbagai umpatan atau labeling dari orangtuanya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk memberitahu anak-anak ketika mereka nakal. Misalnya, memilih kata-kata yang mendidik agar anak mengerti bahwa perbuatan mereka salah, dan bukan menerima perlakuan tersebut karena takut dimarahi orangtua.
Penelitian dari Task Force For Responsibilities juga mengungkapkan bahwa kata-kata negatif yang sering didengar anak akan berakibat pada terhambatnya perkembangan psikologis anak dan membuat anak menjadi stres. Sekitar 8 dari 10 anak tidak tahan terhadap kata-kata yang menyakitkan sehingga sulit untuk bangkit, dan akhirnya menurunkan kepercayaan diri serta kemampuan bersosialisasi, serta berbagai dampak psikologis lainnya.
"Anak usia 5-12 tahun sudah bisa diajak berdiskusi sehingga mereka mampu menyerap berbagai informasi dan kata-kata dari orangtuanya. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang Anda sampaikan kepada anak," tambahnya.
* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.
No comments :
Post a Comment