TEMPO Interaktif, Jakarta -Penyakit Malaria dapat disembuhkan dengan menggunakan obat pembunuh virus tanaman atau herbisida. Ilmuwan Australia, Geoff McFadden berbicara di Kedutaan Besar Australia di Jakarta Rabu November 2011.
"Kami menemukan jejak-jejak genetis utama yang mirip metabolisme tanaman pada parasit malaria. Ini memberi tahu kita bahwa parasit tersebut berpindah dari cara hidup uniselularnya di tanaman ke gaya hidup parasit baru di darah manusia." ujar McFadden dalam pernyataan persnya.
Menurut McFadden senyawa herbisida yang biasa digunakan untuk membunuh tanaman tidak beracun bagi tubuh manusia, terutama untuk membunuh parasit malaria. Ia juga menegaskan bahwa penemuan ini merupakan cara terbaru untuk memerangi malaria.
Wakil Duta Besar Australia Paul Robilliard mengatakan, penelitian McFadden telah memberikan keunggulan dan manfaat dalam penelitian ilmiah serta medis di Australia. "Penelitiannya memberi harapan untuk membasmi malaria, penyakit yang mengakibatkan kerugian besar karena penderitaan dan kematian di banyak kawasan tropis," tutur Robilliard.
Malaria adalah masalah besar bagi kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan 500 juta orang terjangkit penyakit ini, dan 1 juta di antaranya tewas setiap tahun. Pada saat ini tidak ada vaksin yang dapat membunuh parasit ini.
Selain itu, saat ini parasit Malaria telah kebal terhadap hampir semua obat-obatan yang ada. Namun malaria dapat disembuhkan bila terdiagnosa dengan segera dan diobati dengan memadai. Organisasi Kesehatan Dunia mencatat, di Indonesia malaria terkonsentrasi di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
CHETA NELAWATY
No comments :
Post a Comment