KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan tim internal Meat dan Livestock Australia (MLA) pada September 2011 terhadap 250 ibu bekerja di Jakarta, menunjukkan bahwa daging sapi tidak termasuk sumber protein yang disukai anak. Anak-anak ternyata lebih menyukai sumber protein yang berasal dari ikan laut, daging ayam, dan telur. Hanya satu dari 10 anak yang menyukai daging sapi.
Oleh karena itu MLA mengadakan talkshow "Let's Cook Beaf Meat Well to Help Kids Healthy and Smart" agar anak dapat menikmati kelembutan, kelezatan, dan besarnya kandungan gizi pada daging sapi. Executive Chef dari The Darmawangsa Hotel, Vindex Valentino Tengker, berbagi tips seputar rahasia mengolah daging ini di Energy Cafe, Jl Jend. Sudirman, Jakarta, Rabu (12/10/2011) lalu.
Pilih potongan daging sesuai jenis masakan
Belilah potongan daging sapi sesuai dengan jenis masakan yang akan diolah. Daging sapi terdiri atas chuck (belakang leher), plate and flank (bawah perut), rib atau rib eye (setelah chuck), short loin (tengah), tenderloin (dalam), sirloin (samping tenderloin), dan round.
"Untuk masakan-masakan basah seperti semur, rendang, dan sup, sebaiknya gunakan bagian chuck, flate and flank, serta round. Kalau ingin membuat steak atau masakan kering, gunakan bagian rib eye, short loin, tenderloin, dan sirloin," ujar Vindex.
Bagian paling lembut dari daging sapi adalah tenderloin, karena letaknya tersembunyi dan dilindungi oleh short loin dan sirloin. Oleh karena itu, tenderloin sangat cocok untuk anak-anak.
Pilih daging giling
Anak-anak sangat menyukai daging giling atau cincang (minced beef). Oleh karena itu Anda bisa memanfaatkan daging giling untuk diolah menjadi beragam masakan. Namun, daging cincang mudah terkena bakteri, sehingga saat mengolahnya Anda harus menghindarkan daging cincang dari suhu ruangan.
"Kalau mau dibentuk jadi bakso atau apa pun, ambil sedikit-sedikit dari kulkas, lalu bentuk, kemudian ambil lagi sedikit di kulkas. Jangan sampai satu kilo daging cincang dibiarkan di luar kulkas selama Anda mengolah bumbu," ungkap Vindex.
Buat beef steak
Masakan lain yang diminati anak-anak adalah steak. Yang harus diingat saat mengolah daging menjadi steak adalah: lumuri minyak pada daging, wajan, dan grill harus dalam keadaan panas. Garami daging beberapa saat sebelum dimasak. Lalu istirahatkan daging sebelum dipotong atau disajikan, agar panasnya meresap dan airnya bertahan di dalam.
"Anda bisa mengombinasikan kuah semur untuk sausnya, jadi dibikin sedikit sekali kuahnya sehingga seperti saus, atau sekali-kali mi untuk melengkapi steak. Jangan lupa tambahkan sayuran yang dihias dengan cantik," ujar pria yang juga menjabat sebagai President Assosiasi Culinary Professional Indonesia ini.
Anda juga bisa membumbui daging dengan bumbu apa pun sesuai selera, lalu panggang seperti memanggang steak. Hal ini akan membuat rasanya akan bervariasi.
Lebih baik ditumis
Jenis olahan daging lainnya yang disukai anak adalah tumisan. Pilihlah potongan daging yang sudah tersedia dalam bentuk irisan siap pakai seperti sukiyaki, shabu-shabu, yakiniku, atau irisan tumis. Bisa juga tambahkan setengah sendok teh tepung maizena di atas daging untuk membuatnya lebih empuk.
Libatkan anak saat memasak
Ajak pula anak sejak berbelanja bahan makanan, sambil berdiskusi bagaimana makanan akan diolah nantinya. Lalu biasakan anak berada di dapur. Jika usianya masih di bawah enam tahun, jangan berikan pisau atau alat masak yang panas. Biarkan mereka menggulung, membulat-bulatkan daging cincang menjadi bakso, atau menyiapkan piring. Anak di atas enam tahun bisa diajari cara memotong, mengupas, atau hal lain yang menyenangkan bagi anak.
"Kalau anak selalu dilibatkan dalam proses masak-memasak, dia akan penasaran seperti apa rasa masakannya, sehingga ia akan terus ingin makan masakan dari dapur di rumah," tutup Vindex.
No comments :
Post a Comment